Kamis, 10 Mei 2018

Nyawa, jiwa, Hati, Sukma, dan ruh


Nyawa itu adalah ruh idhofi, yang sebenarnya adalah hayat (hidup), dia tak bertempat sama sekali, tak bisa dikatakan disini atau disana, tapi ya INI.
adapun ruh insaniah, itu adalah ruh yang berakal fikiran dan memiliki perasaan hati, ia bisa mengalami kekeruhan dan penjernihan. ketika keruh akan terasa sesak dan tertekan, ketika jernih akan terasa lega.
sukma adalah bagian dari ruh insaniah
jika dikatakan ruh, umumnya yang dimaksud adalah ruh insaniah itu, bukan nyawa
ruh insaniah itu berderajad2, tergantung kadar kemurniannya, itulah yg membuat beda2 antara seorang dan orang lainnya. yg kadarnya tinggi daya serapnya juga tinggi. ruh insaniah bersifat "menyerap cahaya", menyerap ilmu dan pengetahuan secara terus menerus.
Menurut ilmu batin pada diri manusia terdapat sembilan jenis Roh. Masing-masing roh mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Ke sembilan macam roh yang ada pada manusia itu adalah sebagai berikut :
1. Roh Idofi (Roh Ilofi) : adalah roh yang sangat utama bagi manusia. Roh Idofi juga disebut ”JOHAR AWAL SUCI”, karena roh inilah maka manusia dapat hidup. Bila roh tersebut keluar dari raga, maka manusia yang bersangkutan akan mati. Roh ini sering disebut ”NYAWA”. Roh Idofi merupakan sumber dari roh-roh lainnya pun akan turut serta. Tetapi sebaliknya kalau salah satu roh yang keluar dari raga, maka roh Idofi tetap akan tinggal didalam jasad. Dan manusia itu tetap hidup. Bagi mereka yang sudah sampai pada irodat allah atau kebatinan tinggi, tentu akan bisa menjumpai roh ini dengan penglihatannya. Dan ujudnya mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya. Bagai berdiri di depan cermin. Meskipun roh-roh yang lain juga demikian, tetapi kita dapat membedakannya dengan roh yang satu ini. Alamnya roh idofi berupa nur terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin). Tentu saja kita dapat menjumpainya bila sudah mencapai tingkat “INSAN KAMIL”.
2. Roh Rabani : Roh yang dikuasai dan diperintah oleh roh idofi. Alamnya roh ini ada dalam cahaya kuning diam tak bergerak. Bila kita berhasil menjumpainya maka kita tak mempunyai kehendak apa-apa. Hatipun terasa tenteram. Tubuh tak merasakan apa-apa.
3. Roh Rohani : Roh inipun juga dikuasai oleh roh idofi. Karena adanya roh Rohani ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang-kadang suka sesuatu, tetapi di lain waktu ia tak menyukainya. Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu :
• Nafsu Luwamah (aluamah)
• Nafsu Amarah
• Nafsu Supiyah
• Nafsu Mulamah (Mutmainah).
Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang mengendalikannya. Maka, kalau manusia sudah bisa mengendalikan roh rohani ini dengan baik, ia akan hidup dalam kemuliaan. Roh rohani ini sifatnya selalu mengikuti penglihatan yang melihat. Dimana pandangan kita tempatkan, disitu roh rohani berada. Sebelum kita dapat menjumpainya, terlebih dulu kita akan melihat bermacam-macam cahaya bagai kunang-kunang. Setelah cahaya-cahaya ini menghilang, barulah muncul roh rohani itu.
4. Roh Nurani : Roh ini dibawah pengaruh roh-roh Idofi. Roh Nurani ini mempunyai pembawa sifat terang. Karena adanya roh ini menjadikan manusia yang bersangkutan jadi terang hatinya. Kalau Roh Nurani meninggalkan tubuh maka orang tersebut hatinya menjaid gelap dan gelap pikirannya.
Roh Nurani ini hanya menguasai nafsu Mutmainah saja. Maka bila manusia ditunggui Roh Nurani maka nafsu Mutmainahnya akan menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hati orang itu jadi tenteram, perilakunya pun baik dan terpuji. Air mukanya bercahaya, tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala sesuatu, tidak protes bila ditimpa kesusahan. Suka, sedih, bahagia dan menderita dipandang sama.
5. Roh Kudus (Roh Suci) : Roh yang di bawah kekuasaan Roh Idofi juga. Roh ini mempengaruhi orang yang bersangkutan mau memberi pertolongan kepada sesama manusia, mempengaruhi berbuat kebajikan dan mempengaruhi berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
6. Roh Rahmani : Roh dibawah kekuasaan roh idofi pula. Roh ini juga disebut Roh Pemurah. Karena diambil dari kata ”Rahman” yang artinya pemurah. Roh ini mempengaruhi manusia bersifat sosial, suka memberi.
7. Roh Jasmani : Roh yang juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Roh ini menguasai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Karena adanya roh jasmani ini maka manusia dapat merasakan adanya rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila Roh ini keluar dari tubuh, maka ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Kalau kita berhasil menjumpainya, maka ujudnya akan sama dengan kita, hanya berwarna merah.
Roh jasmani ini menguasai nafsu amarah dan nafsu hewani. Nafsu hewani ini memiliki sifat dan kegemaran seperti binatang, misalnya: malas, suka setubuh, serakah, mau menang sendiri dan lain sebagainya.
8. Roh Nabati : ialah roh yang mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan badan. Roh ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi.
9. Roh Rewani : ialah roh yang menjaga raga kita. Bila Roh Rewani keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan akan tidur. Bila masuk ke tubuh orang akan terjaga. Bila orang tidur bermimpi dengan arwah seseorang, maka roh rewani dari orang bermimpi itulah yang menjumpainya. Jadi mimpi itu hasil kerja roh rewani yang mengendalikan otak manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Roh Idofi. Demikian juga roh-roh lainnya dalam tubuh, sangat dekat hubungannya dengan Roh Idofi.
 Sukma
Termasuk dalah ruh rewani
-Ialah roh yang menjaga raga manusia.Ketika manusia hidup dan dalam keadaan sadar serta sehat atau terjaga,maka ruh Rewani /sukma ini komplit nempel ( menyatu) pada diri manusia,
-Bila roh Rewani ini keluar dari tubuh maka orang yang bersangkutan menjadi tidak sadar atau tidur.Maka orang akan terjaga kembali ketika roh Rewaninya ini merasuk kembali ke tubuhnya.
-Juga ketika orang dalam keadaan tidur kemudian bermimpi berjumpa dengan arwah seseorang dialam mimpinya, maka roh Rewani dari orang yang bermimpi itulah yang menjumpainya,bahkan dapat melakukan komunikasi dialamnya tersebut. Jadi mimpi itu hasil kerja roh Rewani yang mengendalikan alam bawah sadar manusia. Roh Rewani ini juga di bawah kekuasaan Roh Idofi. Jadi kepergian Roh Rewani dan kehadirannya kembali diatur oleh Ruh Al-Idhofi.
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (nafs) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia, tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS.39.Az-Zumar:42)
-Oleh karena itu makanya kita sering dengar orang bilang bahwa kalau orang sedang tidur seperti kaya mati saja ,namun bagi yang tertidur kadang merasa angan dirinya dapat menari-nari terbang bebas kealam luas.
-Maka Ruh Rewani ini merupakan pokoknya Ruh Angan,alam bawah sadar,Roh Rewani adalah duplikat jasad dalam bentuk halus atau SUKMA dalam bahasa kebatinan Jawa.
(Itulah mengapa pada komunitas ahli supranatural dapat memiliki ilmu yang disebut,”Ngerogoh Sukma” alias mampu melakukan perjalanan kebatinan dan mampu berkomunikasi dengan arwah orang-orang yang sudah meninggal,dengan makhluk astral lain atau bahkan mampu melakukan komunikasi jarak jauh/telepati dialam kebatinan).
-Maka ketika manusia mati yg terjadi adalah :
Ia hanya kehilangan fisik,dan Ruh Al-Idhafinya,sedangkan Jiwa,aqal dan angannya masih hidup dialam sana,maka oleh karena itulah di kehidupan sehari-hari,kita dapat mengenal adanya desas desus hal-hal gaib,hantu,roh gentayangan,penampakan,mati suri,masuk ke alam astral,dll,sungguh semua itu sebenarnya dapat dijelaskan.
Jiwa (Nafs)
Kebanyakan orang mengaitkannya dengan diri manusia atau jiwa. Padahal ianya berkaitan dengan derejat atau kedudukan manusia yang paling rendah dan yang paling tinggi. Jiwa ini memiliki dua jalan iaitu:
a.                   Menuju hawa nafsu (nafs sebagai hawa nafsu)
b.                  Menuju hakikat manusia (nafs sebagai diri manusia)
Hawa nafsu. Hawa nafsu lebih cenderung kepada sifat-sifat tercela, yang menyesatkan dan menjauhkan dari Allah. Sebagaimana Allah Taala berfirman surah (Shaad :26) yang bermaksud:
..... dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah
Kaitan hati dan hawa nafsu.
Hati memainkan peranan yang sangat penting dalam diri manusia ia menjadi sasaran utama kepada Syaitan. Syaitan sedaya upaya menutupi hati manusia dari menerima Nur llahi. Sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud:
Jikalau tidak kerana syaitan-syaitan itu menutupi hati anak Adam, pasti mereka boleh milihat kerajaan langit Allah
Cara syaitan menutupi hati manusia itu dengan cara –cara tertentu iaitu dengan menghidupkan hawa nafsu tercela dan yang membawa ke arah maksiat. Semuanya sudah tersedia berada adalam diri manusia, ianya dikenali dengan nafsu ammarah bissu, nafsu sawiyah dan nafsu lawammah..
Para ahli tasawwuf mengatakan bahawa syaitan (anak iblis) memasuki hati manusia melalui sembilan lubang anggota manusia iaitu dua lubang mata, dua lubang hidung, kedua lubang kemaluan dan lubang mulut. Buta manusia bukan buta biji matanya tetapi buta hatinya sebagaimana bukti yang dijelaskan dalam Firman Allah dalam surah (Al Hajj :46) bermaksud:
Kerana sesungguhnya bukan mata yang buta, tetapi yang buta ialah hati di dalam dada.
Mereka juga mengatakan yang membutakan hati ialah kejahilan atau tidak memahami tentang hakikat perintah Allah SWT. Kejahilan yang tidak segera diubati akan menjadi semakin bertimbun. Allah SWT berfirman dalam surah (Al Baqarah:2-9) yang bermaksud:
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka yang menipu diri sendiri, sedangkan mereka tidak menyedarinya.
Demikian bahayanya penyakit hati yang dihembuskan syaitan melalui hawa nafsu manusia. Sehingga Rasulullah pernah berpesan setelah kembali dari perang Badar. Beliau bersabda :
Musuhmu yangterbesar adalah nafsymu yang berada di antara kedua lambungmu (Riwayat Al-Baihaki)
Jihad yang paling utama adalah jihad seseorang untuk dirinya dan hawa nafsunya.(Riwayat Abnu An-Najari)






Hati
Hati merupakan raja bagi seluruh diri manusia dan tubuh. Perilaku dan perangai seseorang merupakan cerminan hatinya. Dari hati inilah pintu dan jalan yang dapat menghubungkan manusia dengan Allah. Dengan demikian untuk mengenal diri harus dimulai dengan mengenal hati sendiri.
Hati mempunyai dua pengertian:
a.                   Hati jasmani iaitu sepotong daging yang terl;etak di dada sebelsah kiri, hati jenis ini haiwan pun memilinya.
b.                  Hati Ruhaniyyah iaitu sesuatu yang halus. Hati yang merasa, mengerti, mengetahui, dierpinta dituntut. Dinalai juga dengan Latifah Rabaniyyah.
Hati Ruhaniyyah inilah merupakan tempat iman dan tempat mengenal diri . Sebagaimana firma Allah dalam surah (Ar-Ra’d:28) yang bermaksud:
Iaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tanang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenang.
Hadis qudsi yang bermaksud:
Tidak akan cukup menaggung untuk Ku bumi dan langitKU tetapi cukup bagiKu hanyalah hati (qalb) hambaKu yang nukamin (Riwayat Ad Darimi).

HATI SANUBARI

Hati Sanaburi ini di kaitkan ke dua yaitu:
a) Bangsa Hewan
b) Bangsa Setan.

Adapun bangsa hewan atau jiwa kotor itu adalah di kenali dengan:

a) Nafsu Ammarah - rupanya anjing hitam
b) Nafsu Lawammah-rupanaya babi
c) Nafsu sawiah - rupanya kambing Adapun bangsa setan itu adalah:
a) Namanya Ajmaun
b) Namanya Hawa
c) Namanya Syahwat dll

Adapun orang-orang yang hanya memiliki hati sanubari itu memiliki derejat:
a) taraf Hewan
b) taraf Iblis

Adapun isi dan sifat hati sanubari itu adalah:
a) Biadab
b) Bohong
c) Chuvenisme
d) Darah hitam
e) Dengki
f) Dusta
g) Egoisme
h) Hawa
i) Lawammah
j) Loba
k) Mungkir janji
l) Tamak Maka hati sanubari ini adalah alami yang bernama makhluk.

HATI NURANI
Hati Nurani Hati Nurani itu tidak dimiliki oleh setiap makhluk, tetapi diinginkan manusia bersifat demikian rupa. Hati nurani atau hati jamal (Mukmin) ini dikenal dengan nama-nama seperti:a) Nafsu Mulhimah adalah menjadi perangai malaikat dan nyawa malaikatb) Nafsu Mutmainnah atau Roh Mutamainnah yang tarafnya jadi jadi nafsu nabi dan perangainya jadi perangai nabi.
Maka Hati Nurani inilah yang diinginkan kepada setiap muslim yang mengucap kalimat Allah. Hati manusia ini, ia diibaratkan sebagai sebuah negeri yang ada dua raja. Bila hati itu baik dinamakan Hati Malaikat. Kapan jahat dinamakan hati iblis.

Alangkah susahnya kalau satu negeri ada dua raja, maka jadilah hati itu berbolak-balik karena diperintah oleh dua raja, maka di sinilah dikatakan perang Fisabilillah, karena nilai manusia di sisi Allah adalah hati Nurani yang bersih yang tidak setititk pun terdapat noda-noda hitam.

Firman Allah Ta'ala:"Hari yang tidak ada gunanya harta dan anak-anak, hanya yang Allah anugerahkan kepada Hati Yang Salim (hati Nurani)" Sabda Rasulullah saw:"Bahawasnya Allah tidak memandang kepada pakaian dan rupa paras kamu, melainkan memandang hati kamu yang bersih (hati nurani)" Maka untuk mengenali hati dan hati supaya jadi nurani atau hati Mukmin Rumah Allah, terpaksalah dengan adanya Ilmu hati yang dinamakan Ilmu tasawwuf, tanpa ilmu tasawwuf, hati seseorang itu tidak akan bersih, karena setiap satu ilmu yang jadi rahasia Tuhan adalah memiliki tingkat- tingkat dan aturan-aturan menurut pelajaran Ilmu rahasia Tuhan.Maka dasar ilmu rahasia Tuhan adalah menegnali Ilmu Rohani yang sebenar-benar Rohani yang suci yangr kelas Amar rabbi.

Sebagaimana yang di nyatakan dalam Firman Allah Ta'ala:"Bertanya mereka itu orang-orang Yahudi kepada engkau dari Roh, katakanlah oleh mu Ya Muhammad, untuk" roh itu adalah urusan Tuhan ku " Barangsiapa yang tidak mengerti dan mengalami apa dia Rohani, yaitu Dirinya yang menjadi hakikat itu, tentulah tidak akan melangkah ke depan.
Bahwa dengan mengetahui Rohani yang sebenarnya, maka tidak ada lagi tereqat padanya, karena tareqat itu hanya jalan, maka jalan itu membawa ke tempat yang di tuju, maka tempat yang dituju itu adalah hakikat diri masing-masing.Dengan mengenal Rohani yang sebenarnya dan Rohani yang sempurna yang dinamakan A'ayan sabitah, maka seseorang itu akan maju lagi selangkah ke depan berkenaan Ilmu tauhid kepada Allah Taala yang sebenarnya benar tauhid.

Bukan tauhid pada orang-orang sipil atau anggota syari'at atau anggota tareqat. Maka setelah menegenal rohnya maka di sanalah mendapat hasil dinamakan hakikat dan makrifat.


13 komentar:

  1. hanya hati yang bersih bersih dari syirik bersih dari dosa maka hati akan cemerlang sehingga nur illahi dapat memantulkan cahaya iman yang sempurna hingga manusia dapat mengenal tuhannya hati akan menjadi tenteram tenang dengan terus mengingat alloh tuhannya

    BalasHapus
  2. subhanallah, di usia 47 th. baru kali ini ktmu jawabannya.
    trimakasih dan bermanpaat, sehat selalu, smoga covid19 cepat berlalu. kita bisa kembali memakmurkan rumah rumah allah, bersilaturahmi dgn sesama umat. mengisi hidup yg sesaat ini dg hal yg di senengi dan di berkahi aleh allah swt. amiiiin... 3x, ya robal alamin.... 😄😄😄😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih mending lurrrr ,,,,, lhah ,, !!! Aku di usia 66 (9/2020) baru ini mbukak google dan ini jawaban nya yg aku cocok
      🙏🏼🙏🏼🙏🏼

      Hapus
  3. Alhamdulillah setelah beberapa tahun saya baru tahu kalau yang keluar saat mimpi itu roh rewani, pantas saja saya bisa mengendalikan mimpi saya secara sadar saat tidur jadi memang ada roh yang keluar dan itu juga dinamakan sukma, ciptaan Allah memang luar biasa selalu membuat saya penasaran.

    BalasHapus
  4. Kalau Sukma yang dibawa mahluk halus itu bagaimana ya?mohon pencerahannya

    BalasHapus
  5. Manusia punya berapa Sukma? Apa ada 4 Sukma? Kalau 2 Sukma diambil dapat menjadi gila atau apa akibatnya?

    BalasHapus
  6. Sangat bagus uraiannya... Trimakasih kawan

    BalasHapus
  7. Terimakasih ulasannya ,,,mencerahkan sekali,,menambah kedekatan mentauhidi ALLOH SWT..🙏🙏🙏...jadi definisi RUH itu sendiri sama dengan nyawa ya sobat..??

    BalasHapus
  8. Maaf bukan tak percya, namun sumber informasinya masih sangat minim, misalnya jika dari hadist, bagaimana bunyinya, jika dari alquran, manakah ayatnya, dan jika dari buku, apakah judul dan siapa penharangnya

    BalasHapus